Desa Ngadas yang merupakan daerah suku Tengger di Jawa Timur dikenal sebagai lokasi wisata alam pegunungan yang menakjubkan juga memiliki kekhasan adat istiadat masyarakatnya. Selain upacara Kasodo yang merupakan upacara tradisi terbesar tahunan, masyarakat Tengger yang tinggal di Desa Tengger Ngadas, Poncokusumo, Malang, mengenal upacara Entas-Entas. Upacara ini salah satu jenis adat Tengger yang berfokus pada upacara kematian.Upacara kematian yang dimaksud, berkaitan dengan menaikkan atau mengentaskan si mati ke alam arwah.
Boneka petra dirangkai dari bahan dedaunan serta bunga dan selanjutnya ditempatkan pada altar balai kulon. |
Menurut sejarawan Blasius Suprapta, ada serangkaian tahapan yang dilalui dalam Entas-Entas, yakni ngrcsik, mepek, mbeduduk. lukatan, dan bawahan. Pada pelaksanaan upacara, si mati dihadirkan kembali dalam bentuk boneka, petra. Boneka petra dirangkai dari bahan dedaunan serta bunga dan selanjutnya ditempatkan pada altar balai kulon untuk disucikan pemangku adat dan ditandai pakaian si mati. Dalam menuju ke alam arwah, si mari diupacarai dengan berbagai hewan kurban seperti lembu, kerbau, dan kambing.
Kendaraan arwah berupa seekor kambing putih yang diposisikan seolah-olah sedang terbang. |
Juga disediakan kendaraan arwah berupa seekor kambing putih yang diposisikan seolah-olah sedang terbang. Ritus Entas-Entas berdasarkan kajian sejarah kebudayaan terkait erat dengan budaya megalitik yang berfokus pada kultus pemujaan roh nenek moyang.Upacara Entas-Entas tidak harus dilaksanakan pada saat ada kematian, tapi dapat dilakukan sambil menunggu kemampuan pihak keluarga bersangkutan. Akan tetapi, upacara ini wajib dilaksanakan.
Rangkaian upacara Entas-Entas dimulai dari upacara semeningga, ini berlangsung tiga bulan sampai satu minggu sebelum upacara Entas-Entas.Menurut keyakinan masyarakat Tengger, upacara Entas-Entas merupakan upacara yang paling ditakuti. Karena apabila dalam acara ini ada arwah yang terlupakan untuk dientas, keluarga yang menyelenggarakan upacara akan mendapat musibah.
Mbah Dukun yang melaksanakan ritual adat di Tengger. |